Rabu, 20 Agustus 2014

Perkembangan Buku Elektronik

Buku elektronik (juga biasa disebut: buku digital, e-book, atau ebook,) adalah teks dan publikasi berbasis gambar dalam bentuk digital. E-book diproduksi diterbitkan, dan dibaca di komputer atau perangkat digital lainnya. Isinya hampir sama dengan buku cetak konvensional, namun e-book dibuat dan diterbitkan secara digital. Kamus Bahasa Inggris Oxford mendefinisikan e-book sebagai "sebuah versi elektronik dari buku cetak," tetapi e-book bisa dan memang ada tanpa versi cetak. E-book ini biasanya dibaca pada perangkat keras yang memang termasuk salah satu perangkat e-book. Komputer pribadi (PC), notebook/laptop, dan beberapa telepon seluler (handphone) juga dapat digunakan untuk membaca e-book.

Sejarah E-Book
Di antara buku-buku versi e-book yang umum, pertama kali ada yang dikenal dengan nama: Proyek Gutenberg. Proyek ini dimulai oleh Michael S. Hart pada tahun 1971. Sebuah implementasi awal e-book adalah prototipe desktop untuk komputer notebook yang dibuat, bernama Dynabook, pada tahun 1970 di PARC. Dynabook menjadi komputer umum yang khusus digunakan untuk kebutuhan membaca pribadi, termasuk membaca buku. Ide serupa diungkapkan pada saat yang sama waktu oleh Paul Drucker.

Pada awalnya, e-book ditulis untuk kalangan khusus dan khalayak terbatas. Hal ini dimaksudkan untuk dibaca hanya oleh kelompok-kelompok kepentingan kecil dalam lingkup tertentu, misalnya kaum akademis di kampus. Ruang lingkup materi pelajaran dari buku-buku e-termasuk pedoman teknis untuk hardware, teknik manufaktur, dan mata pelajaran lain. Pada tahun 1990, fasilitas media dalam internet mengalami perkembangna dengan dapat dibuatnya program untuk mentransfer file elektronik sehingga jauh lebih mudah, termasuk e-book.

Banyak format e-book muncul dan berkembang, sebagian didukung oleh perusahaan-perusahaan software besar seperti Adobe dengan format PDF, dan lain-lain didukung oleh programmer open source dan independen. Beberapa pembaca menggunakan berbagai format, kebanyakan dari mereka mengkhususkan diri hanya dalam satu format.

Karena alasan ekslusifisme dan keterbacaan yang terbatas pada e-book, dunia penerbitan mengalami perubahan. Dalam hal ini munculnya penulis independen, para penulis yang biasa menulis di penerbit, serta pelaku penerbitan tidak memiliki aturan baku mengenai standar untuk kemasan dan menjual e-book. E-book terus bergerak di dalam kalangan mereka sendiri. Bahkan, banyak penerbit e-book mulai membagikan buku secara gratis yang berada di domain publik. Pada saat yang sama, penulis dengan buku-buku yang tidak diterima oleh penerbit menawarkan karya-karya mereka secara online sehingga mereka bisa dilihat oleh orang lain. Katalog tidak resmi tidakjarang tersedia melalui web dan situs yang ditujukan untuk e-book.

Berbagai perpustakaan di Amerika mulai menyediakan e-book gratis kepada publik pada tahun 1998 melalui situs web mereka dan layanan terkait. E-book yang berisikan naskah bersifat ilmiah, atau teknis tersebut diatur supaya tidak bisa di-download. Pada tahun 2003, perpustakaan mulai menawarkan fiksi populer gratis yang bisa didownload dan e-book non-fiksi untuk umum. Peluncuran model peminjaman e-book jauh lebih berhasil direspon dibanding perpustakaan umum/konvensional.


Jumlah distributor perpustakaan e-book dan model pinjaman terus meningkat selama beberapa tahun terakhir ini. Pada tahun 2010, sebuah penelitian di Amerika menemukan bahwa 66% dari perpustakaan umum di Amerika Serikat menawarkan e-book dan gerakan besar di industri perpustakaan mulai serius memeriksa persoalan yang berkaitan dengan pinjaman e-book. Dalam hal ini patut diakui bahwa penggunaan e-book semakin hari semakin meluas.



Sumber : IT

0 komentar:

Posting Komentar